


Asing – Apa Pentingnya
Salah satu metode berinvestasi yang kadang diajarkan adalah kalau kita tidak tahu apapun, ikut saja asing. Karena :
A. Asing itu punya banyak uang jadi bisa mempengaruhi pasar
B. Asing itu punya banyak pengalaman dan lebih pintar, maka tahu yang mereka lakukan
Mungkin ada banyak alasan lagi, tapi Intinya adalah kalau ikut asing kita pasti akan mendapat manfaat. Daripada banyak diperdebatkan, kita bisa mengecek data dari saham TLKM.
Di gambar adalah data TLKM sekitar bulan lalu ketika belum keluar laporan keuangan yang lumayan jelek. Asing net buy alias lagi borong sahamnya. Kalau kita ikut, bagaimana ya nasibnya sekarang.
Kemudian muncul laporan keuangan yang buruk, maka asing pun ramai-ramai jualan. Jadi sebenarnya asing juga ga bisa meramal masa depan? Tidak ada info dalam?
Jawaban yang tidak akan kita ketahui Kecuali kita sendiri adalah bagian dari asing itu. Di buku One Up on Wall Street bagus penjelasannya mengapa kita tidak boleh ikut orang lain :
1. Dia mungkin salah
2. Kalaupun benar, kita tidak tahu kapan orang itu berubah pikiran dan tidak ada kewajban memberi tahu kita
3. Kita mungkin saja memiliki informasi lebih. Mengenai ini, nanti kita akan membahasnya di artikel berikutnya.
Tambahan, kita juga ga kenal asing di dalamnya siapa saja. Ada 200 negara di dunia, asing yang mana yang sedang beli dan sedang jualan?
Oleh karena itu, ingat saja bahwa kita tidak pernah mengikuti kata orang dalam hal belanja sayur di pasar, mengapa kita harus ikut kata orang dalam berinvestasi di saham? Apalagi orang tidak dikenal.
Bahkan kalau kita ikut, waktu berinvestasi tiap orang berbeda. Misalnya ada yang ikut kami, kami siap hold 5 tahun, yang ngekor siap hold 5 minggu. Jelas pada minggu keenam akan mulai gelisah. Kemudian batas toleransi tiap orang berbeda. Contoh Peter Lynch berani hold sahamnya sampai – 90%, baru memutuskan jual, bagaimana dengan yang modal ikut-ikutan?
Pada akhirnya berinvestasi itu adalah mempersiapkan masa depan kita masing-masing. Kita lah yang paling tahu apa yang harus dilakukan, bukan orang asing di Internet yang cuma bisa dichat. Kecuali orang ini sudah menjadi personal konsultan investasi kita. Tapi berapa besar biaya untuk itu? Bukankah lebih baik mandiri berinvestasi adalah yang terbaik.
Kita akan selamat dalam situasi apapun juga jika mandiri. Tidak lucu kan kalau ketika sudah tengelam kita baru baca buku berenang atau nanya pada pelatih renang.