Yang Paling Penting

  • Save

 

Yang Paling Penting

Sekarang ini sedang ramai membahas pelemahan ekonomi yang dipicu dari perang dagang, kenaikan mata uang Amerika, dan segalanya. Seakan-akan saat ini akan menjadi akhir segalanya. Dalam kehidupan, dan bisnis khususnya, semua itu cuma siklus. Seperti aliran sungai yang airnya terus mengalir. Dalam aliran, kadang ada saat airnya tercemar, kadang ada saat airnya jernih. Kalau kita membutuhkan airnya, adalah tugas kita untuk mencari tahu apakah air jernih atau tercemar itu berlansung sementara atau selamanya.

Air bisa jernih karena di hulu semua prosesnya adalah baik. Kami bukan ahli di bidang ini, tapi setidaknya secara logika, jika tidak ada sampah di awal, maka tidak ada sampah juga di akhir. Demikian juga, kalau di hulu banyak zat tercemar, maka di hilir air akan rusak.

Dalam bisnis juga sama. Apa yang dilakukan perusahaan sebelumnya akan memberi akibat di kemudian hari. Akibatnya bagaimana, harus dilihat lagi waktu dianalisa. Misalnya ketika perusahaan berekspansi, hasilnya bagus karena ada di momen ekonomi berkembang, atau hasilnya jadi buruk karena pas datang pelemahan ekonomi sehingga daya beli turun. Sebab pertama akan dikatakan manajemen pintar, dan yang kedua sebaliknya. Kalau perusahaan tidak berekspansi juga sama, akibatnya nanti bisa dibilang demi penghematan dan yang kedua malah dibilang tidak mampu meningkatkan diri. Semua tergantung waktu.

Yang di atas cuma contoh, tindakan apapun selalu melahirkan akibat. Dan kita tidak mungkin bisa mengikuti semua perkembangan berita. Kami sudah membuat artikel untuk itu. Melihat terlalu dekat juga kadang bisa merugikan kita sendiri. Misalnya pas ke sebuah bank, melihat customer servicenya melakukan kesalahan pada pelanggan, atau pas produknya merugikan kita, apakah kita bisa langsung menyimpulkan perusahaan ini jelek? Atau ketika menerima sesuatu yang bagus apakah perusahaan ini bagus?

Ingat kembali cara pandang seperti aliran sungai. Semua itu akan berlanjut terus, kondisi hari ini bukan ujung. Dan kita akan melihat dari 2 bagian. Yang pertama adalah dari sisi luar dari kita. Sesuatu yang tidak bisa kita kontrol. Yang bisa kita lakukan adalah mengamati, mengambil kesimpulan, dan bertindak sesuai kondisi yang ada. Kondisi luar misalnya perkembangan perusahaan, makro ekonomi, kebijakan pemerintah, situasi politik, dan reaksi investor lain. Terlalu banyak yang dibahas jika kita lihat satu per satu. Selalu ingat saja kondisi ini : Masa sulit melahirkan orang kuat, orang kuat melahirkan masa menyenangkan, masa menyenangkan melahirkan orang lemah, dan orang lemah melahirkan masa sulit.

ini berlaku untuk dari individu sampai perusahaan, negara atau dunia, karena semua itu juga kumpulan manusia. Misalnya sekarang meributkan dollar, bukan berarti semua dalam posisi tidak diuntungkan. Ada saja yang mendapat manfaat, tapi seperti biasa, yang disorot selalu negatif. Ini karena cara kerja pikiran manusia yang terbiasa melihat apapun dari sisi bahaya dulu. Kondisi ini karena kelangsungan hidup yang sudah dibentuk sangat lama. Kadang cara pandang ini baik, tapi karena kondisi alam sudah lebih baik, maka cara pandang ini juga bisa menutup kemampuan kita melihat kesempatan. Coba saja dicek, setiap malam sebelum tidur, apa pikiran yang sering kita munculkan. Biasanya adalah kejadian buruk di hari itu.

Kalau setelah kejadian buruk terjadi, kita mengambil pelajaran maka itu menjadi sebab yang baik. Tapi biasanya kita suka meneruskan cerita kejadian buruk itu ditambah bumbu cerita. Ingat lagi aliran sungai. Kalau di hulu jelek, maka hasilnya akan jelek juga di hilir. Ini adalah sisi internal kita yang bisa kita kontrol. Kontrol butuh latihan, tidak bisa dalam seketika mau punya kemampuan melihat kesempatan, kemampuan itu datang. Bagaimana membuat hulu terisi air yang jernih itulah yang harus kita latih. Tanpa latihan hal baik, kita akan secara otomatis berlatih hal buruk, misalnya malas, berpikir negatif, mencari keburukan, dan seterusnya.

Lihat saja setiap index jatuh, apa pikiran yang muncul. Apa yang kita rasakan. Setelah itu apa? Apakah kita mengembangkan cerita horornya atau mencari peluang yang mungkin muncul? Dengan pengetahuan ini, kita bisa punya pilihan untuk bereaksi terhadap setiap kejadian atau mengabaikan karena apapun itu juga nanti akan berlalu.

Selalu ingat, ada kejadian di luar yang tidak bisa kontrol, dan bagaimana reaksi kita terhadap situasi itu. Kalau setiap bursa goyang kita panik menjual dan setiap bursa naik kita mengejar, bukankah ini membuat kantong kita menyusut? Ini sama seperti ketika air keruh kita malah panik, padahal mungkin sebagian besar air adalah jernih.

Ini juga perlu disadari, setiap beberapa tahun sekali situasi ekonomi akan memanas, karena berarti setelah ini akan jadi baik lagi. Karena keyakinan berdasarkan pengetahuan bahwa nanti akan membaik, kita mengambil tindakan mengumpulkan aset. Contoh lagi, misalnya perang dagang. Rata-rata melihat ini buruk. Tapi pengusaha yang terkena dampak jelas tidak tinggal diam. Mungkin mereka sudah memindahkan pabrik ke negara sahabat Amerika. Apakah ini baik atau buruk? Kemudian bangun pabrik, bukankah infrastruktur akan dibangun, dan butuh berbagai bahan baku dan tenaga kerja?

Kemampuan melihat kesempatan bisa didapat dari pengetahuan orang sebelumnya, baik itu lewat kisah orang yang berhasil maupun dari buku. Buku sendiri adalah alat paling murah yang bisa kita dapatkan untuk meningkatkan diri. Kalau tidak melalui buku, butuh biaya dan usaha sebesar apa untuk mendengar 1 jam ceramah Warren Buffett. Membaca kemudian menggunakan metode untuk mempraktekkan.

atau amati tiru dan modifikasi diperlukan karena situasi dan kondisi jelas berbeda. Yang perlu kita ikuti adalah cara berpikir, sedangkan penerapannya di sesuai kan dengan kondisi kita sendiri. Jangan terjebak dengan menjadi follower tanpa memahami mengapa itu dilakukan. Dan ini butuh latihan lagi. Sama seperti kalau membaca ini kemudian hanya berpikir tentang air hubungannya dengan saham apa, maka dipastikan kita butuh jalan yang sangat panjang untuk mencapai tujuan.

Pada akhirnya kita memang harus meningkatkan diri untuk mendapat hasil yang lebih baik.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link