


Bersatu Kita Teguh
Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Pribahasa ini untuk menggambarkan bahwa kalau kita akan berhasil jika bekerja sama dan akan gampang gagal kalau kita bekerja sendirian.
Ini kita lihat di mana banyak orang berhasil yang memiliki pasangan. Bill Gates dan Paul Allen, Warren Buffett dan Charlie Munger, Steve Jobs dan Steve Wozniak, dan banyak lagi.
Gunanya patner berinvestasi yang paling penting adalah untuk teman berdiskusi. Jadi kita ada sudut pandang lain sebelum membeli dan menjual. Dan hal kedua adalah teman untuk bertahan dalam badai investasi. Karena dengan mengambil investasi saham sebagai kendaraan menuju tujuan, kita pasti akan bertemu badai.
Pada waktu market bullish, profit gampang didapat, kemungkinan besar kita tidak butuh teman. Tapi pada saat market bearish, profit susah, bahkan kita cenderung untuk menjual rugi saham, supaya bisa bertahan, biasanya kita butuh teman.
Teman untuk menenangkan kita supaya tidak melakukan tindakan tidak rasional, teman melewatkan waktu yang membosankan ketika market merah terus. Kalau kita melihat market terus, godaan untuk menjual sangat besar. Apalagi ketika harga saham bergerak tidak sesuai harapan kita. Dan memiliki teman diskusi akan membuat kapasitas kita meningkat secara eksponensial.
Selalu ingat, saham tidak mengenal siapa pemiliknya. Bukan karena kita membeli maka sahamnya wajib naik, dan setelah menjual sahamnya wajib turun. Harapan dari lawan trading kita juga sama. Ketika kita membeli dengan harapan naik, ada orang yang menjual dengan harapan turun. Ketika kita menjual dengan harapan turun, ada orang membeli dengan harapan naik. Sahamnya mau ikut siapa?
Kemudian untuk jangka panjang, adanya teman akan membuat perjalanan kita tidak terasa. Teman dalam hal ini adalah orang-orang dengan visi dan misi yang sama. Coba naik gunung sendirian. Pasti tidak menyenangkan. Bahkan kemungkinan besar kita tidak akan selamat sampai puncak.
Karena itulah, teman dibutuhkan. Dan belum tentu teman akan sama dari start sampai finish. Karena itu, teman paling ideal adalah pasangan kita. Karena bagaimanapun, pasanganlah yang akan menemani kita mencapai tujuan jangka panjang. Apalagi untuk menghadapi masa pensiun.
Dua hal penurunan saham yang biasanya membuat kita menyerah. Penurunan tajam yang membuat kaget. Dan penurunan dalam waktu lama. Penurunan yang tajam berbahaya untuk investor yang memakai hutang ketika membeli. Itu membuat investor terkena paksa jual. Sedangkan penurunan yang lama membuat mental lelah. Ada contoh ketika kita mengangkat 1 gelas air, 1 menit tahan, 5 menit tahan, 1 jam mungkin kram, 1 hari mungkin masuk rumah sakit. Ini yang membuat kita harus punya aktivitas lain supaya fokus kita tidak di saham saja.
Kemudian kalau ternyata pasangan atau tidak ada teman dekat untuk bersama, maka berada di lingkungan alias komunitas akan membantu. Dengan catatan, komunitasnya memiliki kesamaan visi dan misi. Dan bergerak ke arah yang sama. Ini berarti komunitas yang bisa saling membantu dalam meningkatkan kapasitas, dan bukan komunitas yang cuma berbagi saham pilihan. Banyak alasan mengapa lebih penting dalam cara berpikir dibanding saham pilihan. Alasan utama adalah berilah ikan, orang kenyang sehari, berilah kail, orang akan kenyang seumur hidupnya. Kita akan membahas lengkapnya di artikel lain.