Negeri Matahari Terbit – Berangkat

  • Save
 
Negeri Matahari Terbit – Berangkat
 
Biasanya yang paling menjadi pemikiran adalah situasi yang akan terjadi. Apa yang akan terjadi kalau…….. 
 
Kehidupan akan seperti ini terus-menerus. Sama di saham juga, ketika dana bulanan masuk dan ingin membeli, yang terjadi adalah IHSG sudah naik lumayan, termasuk saham-saham di watch list. Pilihannya antara menunggu atau membuka pilihan baru. Apapun yang terjadi, selalu ada akibat yang dihasilkan.
 
Kalau menunggu, siapa yang menjamin harga saham akan bergerak sesuai keinginan kita. Membuka pilihan baru, berarti menambah PR baru. Dan hasilnya belum tentu signifikan, karena jumlah yang dibeli akan kecil dibanding total portofolio. Terlalu banyak saham akan membuat terjadinya diversifikasi berlebihan. Potensi untung tidak maksimal, dan potensi kesalahan meningkat. 
 
Demikian juga perjalanan ke Jepang. Mempertimbangkan waktu yang ada, dan pengalaman pertama, maka area yang kami kunjungi hanyalah Tokyo dan sekitarnya, beserta gunung Fuji. Kami tidak berkunjung dari Utara sampai Selatan Jepang. Tidak dari Hokkaido sampai Okinawa. 
 
Tanpa terburu-buru, banyak hal yang bisa kita lihat, dan dengan demikian, kita bisa sedikit berpikir dari sudut pandang orang Jepang. Sekarang jelas tidak berguna, tapi ke depan, siapa yang tahu. Kalau di saham, dengan tidak terlalu banyak melakukan aktivitas transaksi, maka kita punya banyak waktu menganalisa.
 
Analisa yang dilakukan juga dilakukan berdasarkan fondasi aturan yang sudah dibuat. Jadi tidak ada namanya over thinking atau istilahnya kebanyakan mikir. Dan dengan ketetapan hati hasil dari telah mengerjakan PR, maka apapun keputusan yang diambil, tidak mungkin akan ada penyesalan. 
 
Dan apapun kesulitan di proses perjalanan ke Jepang, terbukti pada akhirnya semua berakhir dengan baik. Jadi terlalu mencemaskan apa yang akan terjadi, dan menyesali apa yang sudah terjadi tidak banyak membantu. 
 
Pikiran buruk jelas kadang muncul, kalau di investasi, misalnya ketika harga saham turun, atau perusahaan ada masalah, tapi dengan menganalisa, sekali lagi, dengan menganalisa dan bukan tidur tidak mau tahu, kita akan menemukan apa yang harus dilakukan. Setelah itu, lakukan sesuai analisa. Di perjalanan, yang paling besar adalah tidak selamat sampai tujuan. Tapi setiap memulai, pikiran siap untuk menghadapi segala selalu ditanamkan. 
 
Setelah menganalisa apa yang kami mau, maka model perjalanan yang dikehendaki bisa dicari. Kami maunya perjalanan murah, tidak banyak orang. Dan dengan giat mencari dan menunggu munculnya kesempatan, akhirnya didapatkan juga di bulan November ini. 
 
Tiket pesawat yang promo, hotel yang tidak mahal, tidak berdesakan dengan turis lain, cuaca yang ramah, kondisi yang bagus bagi kami. Dan dengan sedikitnya turis, maka toko-toko di sana akan lebih melayani kita. Menurut kami menyumbang devisa bagi negara lain adalah hal baik, karena nantinya negara lain juga akan menyumbang devisa untuk Indonesia. 
 
Semua didapat ketika hanya sedikit peminat. Praktek yang sama di investasi. Belilah ketika investor lain tidak berminat dan jual ketika semua semangat membeli. Tidak ada masalah moral dalam membeli ketika orang mau menjual dan menjual ketika banyak yang mau membeli.
 
Perjalanan selama transit dari Jakarta ke Denpasar dan lanjut ke Tokyo cukup OK. Kursi juga cukup nyaman walau pesawat low cost carrier.
 
Dan setelah mendarat, melewati imigrasi, yang dilakukan adalah 3 hal. Menyewa WiFi, membeli tiket bus, dan membeli kartu pembayaran, ada beberapa jenis, yang kami beli adalah Suica. Balik lagi ke rencana masing-masing, misalnya ada yang lebih suka membeli paket internet dari provider telepon Indonesia, ada yang membeli paket kereta selama seminggu. Bagi kami, pilihan di atas adalah yang paling sesuai dengan kami.
 
Setelah semua beres, bus datang, maka tujuan pertama adalah ke hotel. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link