Negeri Matahari Terbit – Masa Lalu dan Masa Depan

  • Save

 

Negeri Matahari Terbit – Masa Lalu dan Masa Depan

Dua tujuan kami berikutnya adalah melihat masa lalu dan masa depan dari Jepang. Dan beruntung cuaca cukup bagus setelah sebelumnya hujan seharian. Yang pertama adalah berkunjung ke Tokyo Stock Exchange. Jam berkunjung sesuai jam kerja di sana, dan gratis. Jadi sebenarnya di Jepang banyak hal yang bisa didapatkan dengan harga murah dan berkualitas. Kalau ingin kemewahan, jelas harus bayar. Sama saja seperti tempat liburan di manapun.

Di dalam jangan berharap ada jurus sakti untuk bisa mencari sebesar-sebesarnya dan secepat-cepatnya. Isi gedung adalah sejarah perjalanan bursa efek Jepang sejak 1880an sampai sekarang, dan pengenalan pasar modal. Pas ketika kami berkunjung, ada juga kunjungan dari anak SD dan mungkin mahasiswa juga. Jadi pengenalan pasar modal sudah dilakukan sejak dini dan secara konsisten. Ini yang membuat negara Jepang berkualitas. Semua hal dilakukan sesuai aturan dan secara konsisten.

Juga ada komputer untuk simulasi bertransaksi. Kami sempat mencobanya. Cukup gampang, dan ada pilihan bahasa Inggris. Diberikan modal 10 juta yen, bisa membeli dan menjual. Saham pilihan ada 3. Karena cuma simulasi, jelas banyak hal digampangkan, jadi kalau yang tertarik berinvestasi, sebaiknya mulai dengan membaca beberapa buku investasi yang bagus, misalnya dari yaitu One Up on Wall Street dan James Pardoe – Sukses berinvestasi ala Buffett.

Penjelasan dan edukasi berinvestasi di Jepang sendiri dibahas secara menarik dalam bentuk komik. Bahkan ada dedikasi untuk komik ini di gedung JPX, yaitu komik investor Z. Bahkan sampai dibuat filmnya.

Dari JPX, kami mengunjungi Asakusa dan kemudian Akihabara. Tujuan banyak turis pada umumnya. Bisa dicek di youtube dan internet mengenai apa saja yang ada di kedua tempat tersebut. Dan di Akihabara ada yang menjual sate Kobe beef. Daripada menghabiskan jutaan untuk makanan, bagi yang tertarik, bisa menghabiskan sekitar 1200 yen untuk 1 tusuk.

Keesokan harinya kami mengunjungi istana negara. Dari sana baru lanjut ke Odaiba menggunakan bus, sesuai petunjuk google map. Bus di Jepang sendiri agak membingungkan, halte yang berbeda untuk bus yang berbeda. Jangan sampai salah naik. Dan ternyata Tokyo – Odaiba sendiri ada bus gratis. Ini baru diketahui setelah mau balik dari sana. Di Odaiba sendiri ada banyak tempat untuk dikunjungi. Silakan dicek di website, ataupun video di youtube untuk itu. Salah satu yang menarik yang sempat kami kunjungi adalah Aqua City, di mana ada robot sebagai resepsionis. Ke depan, semua pekerjaan yang merupakan pengulangan kegiatan sepertinya akan berkurang karena digantikan teknologi. Teknologi yang akan menghilangkan ribuan pekerjaan lama, tapi akan membuat jutaan pekerjaan baru. Salah satu yang menurut kami akan berkembang adalah pekerjaan di jasa konsultasi dan yang berhubungan dengan personal nasabah. Kita sendiri harus memilih, menjadi yang tidak siap dan kehilangan atau menjadi yang siap dan mendapatkan.

Odaiba sendiri adalah hasil reklamasi, dan dari arsitekturnya, Odaiba sepertinya dipersiapkan untuk masa depan Jepang. Stasiun kereta yang luas, berbanding terbalik dengan yang di pusat kota. Lapangan yang luas, apartemen yang besar. Perjalanan di Odaiba sendiri disediakan shuttle bus gratis. Perkiraannya dibutuhkan 1-2 hari untuk berkunjung ke seluruh area menarik di sana.

Kalau membandingkan infrastruktur di pusat kota Tokyo, sepertinya sudah ketinggalan dibanding negara Singapore. Stasiun bawah tanah yang harus naik turun tangga, dan banyaknya jenis kartu yang dipakai oleh turis untuk menggunakan transportasi di sana. Jadi buat Indonesia yang masih ketinggalan jauh infrastrukturnya, ini adalah kesempatan untuk membuat yang lebih baik dibanding negara yang sudah ada. Dan sekaligus Tokyo memberi contoh, bahwa infrastruktur yang sudah komplit juga bisa ditingkatkan lagi. Beberapa stasiun sedang dalam tahap renovasi.

Jadi tidak logis kalau proyek jalan tol sudah selesai, maka perusahaan konstruksi akan bubar. Justru dengan terbukanya banyak wilayah melalui infrastruktur dasar, akan banyak pembangunan masif di berbagai daerah. Kualitas trotoar di perdesaan Jepang saja sama seperti pusat kota Jakarta. Bisa dibayangkan potensi yang ada untuk Indonesia.

Apakah Indonesia akan makin maju atau mundur, semua tergantung kita sendiri lagi. Sama seperti perkembangan investasi kita, apakah makin maju atau mundur, bahkan menyerah, semua balik ke kita sendiri. Apa tujuan kita melakukannya di awal?

Kita menuju masa depan yang lebih baik melalui tindakan di hari ini dengan belajar dari masa lalu sendiri dan orang lain. Sesederhana itu yang harus kita lakukan setiap waktu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link