


Mencicil Masa Depan
Sejak kecil kita diajarkan untuk membeli rumah sebagai salah satu bentuk investasi. Rumah juga bisa jadi tempat tinggal. Sebuah keunggulan dibanding produk lainnya.
Setiap orang yang membeli rumah pasti memiliki tujuan tersendiri. Dari untuk tempat tinggal, sampai menjadi produk investasi.
Biasanya kita membeli rumah dengan model cicilan. Kecuali kita sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk langsung membeli dengan uang tunai. Tapi alasan paling umum adalah kalau menunggu uangnya terkumpul maka harga rumah sudah naik.
Bagi kami, membeli rumah lebih menarik dengan uang tunai. Beberapa alasannya adalah :
1. Jika kita menunggu uang tersedia, kita punya waktu lebih banyak menganalisa.
2. Dalam proses menunggu, akan ada produk baru yang lebih menarik.
3. Dengan mencapai uang tertentu, jenis rumah yang diinginkan lebih banyak.
Tapi jika kita ingin membeli dengan cicilan, maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
1. Biasanya total pembayaran kita adalah 2x lipat dibanding membayar dengan uang tunai. Misalnya jika dengan uang tunai rumah yang dibeli senilai 500 juta, maka dengan cicilan, uang yang dikeluarkan bisa 1 milyar.
Jika kita merasa tidak masalah, maka silakan dilanjutkan. Ini adalah bagian yang harus kita terima jika mengambil tindakan mencicil.
2. Jika ekonomi memburuk, maka ada kemungkinan cicilan naik karena suku bunga naik, dan penghasilan kita berkurang. Bagian cuaca mendung ini yang harus kita persiapkan.
Setelah rumah, maka produk investasi lain yang menarik adalah di pasar modal. Cara menghasilkan uangnya sama, yaitu menjual untuk mendapat keuntungan atau menunggu uang sewa yang di saham dikenal dengan istilah dividen.
Satu perbedaan besar di saham dan rumah jika kita ingin mencicil. Harga rumah sudah ditentukan dari awal. Kemudian kita mencicil setiap bulan. Dan setiap mencicil, sebagian cicilan adalah membayar bunga.
Sedangkan di saham, jika praktek mencicil ini dilakukan, alias memakai cara dollar cost averaging, maka kita bisa mendapat beragam harga. Misalnya kita konsisten membeli saham BCA di akhir bulan. Maka kita akan mendapatkan di sekitar harga 22.725, 23.175, 23.300, 22.100, 22.700, 21.475, 23.275, 24.800, 24.150, 23.650, 26.050. Total rata-rata ada di 23.400.
Saham BCA sendiri hari ini bergerak di sekitar 26.300. Jadi sudah ada potensi profit sekitar 10%. Tapi kita tidak menjual rumah kita hanya hitungan bulan kecuali ada penawaran luar biasa dan kita merubah tujuan awal, mengapa kita harus menjual saham kita dalam hitungan bulan. Apalagi kalau sudah menemukan perusahaan terbaik.
Kalau harga sahamnya turun, maka ini adalah peluang yang sangat baik untuk membeli di harga bawah. Jika kita sangat senang jika cicilan kita dikurangi selama beberapa bulan, mengapa di saham tidak menjadi senang? Asal kita paham apa yang kita lakukan. Kalau kita menggunakan dana yang sama besarnya untuk membeli, maka jumlah saham yang dibeli juga lebih banyak.
Peluang lebih besar jika kita menerapkan apa yang dilakukan Warren Buffett. Beli perusahaan terbaik yang dikelola orang terbaik di harga terbaik. Silakan cek di artikel kami yang lain mengenai ini di www.saham-indonesia.com
Bagi kami lebih aman berinvestasi di saham dari perusahaan terbaik. Berapa besar peluang rumah kita akan bertahan dalam 30 tahun ke depan dibanding sebuah perusahaan raksasa, misalnya BCA atau Indofood.
Selama proses mencicil rumah, tidak ada pengetahuan yang bisa ditingkatkan, tapi dalam mencicil saham, kita bisa belajar banyak hal, terutama ketika saham kita menjadi makin murah. Mentalitas kita akan diuji, dan kita semakin bijaksana dalam berinvestasi.
Semua jelas berisiko, yang kita lakukan bukan menghilangkan risiko, tapi mengatur risiko yang ada. Itulah peran money management.
Dan melakukan ini butuh konsistensi. Untuk mencapai tujuan investasi yang sudah ditetapkan, kita harus terus melakukan pekerjaan kita. Terus mencicil di perusahaan terbaik menurut kita. Itu yang kami lakukan selama ini. Bisa dilihat di gambar, bagian yang dilingkari putih, apakah portofolio merah atau hijau, apakah dollar 13 ribu atau 15 ribu, apakah pemilu atau tidak, apakah Donald Trump menjabat tangan presiden lain atau mengetik ancaman di twitter, kami terus mencicil.
Satu-satunya alasan kami berhenti mencicil adalah ketika tidak menemukan sesuatu yang menarik, alias harga saham sudah menjadi terlalu mahal. Ini yang tidak bisa didapatkan dalam mencicil rumah.
Inilah cara kami dalam mencicil masa depan.