30 – 50 – 70

  • Save

 

30-50-70
 
Setiap berbelanja kita pasti mencari barang diskon. Misalnya ketika di daerah wisata, fokus kita adalah mencari yang menjual produknya paling murah dengan kualitas yang sama. Atau ketika jalan-jalan, jika ada toko yang diskon, langkah kita bisa terbawa ke sana.
 
Ini untuk membeli barang konsumtif. Apalagi kalau kita membeli barang yang tujuannya untuk meningkatkan kekayaan kita. Rumus paling sederhana untuk menjadi kaya adalah memperbesar pendapatan dan memperkecil pengeluaran.
 
Artinya kita harus memaksimalkan potensi kita dan meminimalkan uang yang keluar dari kantong. Membeli saham diskon adalah kunci paling utama. Selain itu bisa dengan menjaga jumlah transaksi kita tidak berlebihan, tidak menjual rugi aset kita, dan seterusnya.
 
Kalau dalam membeli barang, kita berhadapan dengan penjual, dan biasanya kita dengan berani menawar serendah mungkin, maka seharusnya ini yang kita lakukan juga ketika melakukan transaksi di bursa.
 
Berapa diskon yang bisa kita dapatkan, akan menentukan potensi kita ke depan. Semakin besar diskon, semakin besar potensi yang didapat plus semakin banyak jumlah saham yang bisa dibeli.
 
Contohnya, jika modal kita adalah 1 juta, digunakan untuk membeli saham A dengan harga 1000, maka total jumlah saham yang didapatkan adalah sebanyak 1000. Tapi jika kita membeli di harga 500, maka jumlah saham menjadi 2000.
 
Jika harga saham naik ke 1500, satunya kita akan mendapat potensi keuntungan sebesar 50%, 1nya adalah 100%.
 
Kemudian karena kita membeli dengan jumlah lebih banyak, maka ketika pembagian kita juga akan mendapat lebih banyak. Untuk contoh di atas berarti perbedaannya adalah 100%. Kalau uang kecil mungkin tidak terasa, tapi jika ini kita kembangkan terus sampai besar, maka perbedaan ini bisa antara 500 juta vs 1 milyar. Dan tanpa latihan dan kebiasaan sejak kecil, kita jelas tidak akan mencapai hasil besar.
 
Sekarang, berapa diskon yang layak diberikan untuk setiap saham. Jelas tidak mungkin sama. Seperti juga produk lain, semua tergantung kualitas barangnya.
 
Jadi yang pertama kali harus kita ketahui dalam membeli saham adalah memahami berapa nilai wajar yang pantas untuk diberikan saat ini. Bisa juga dengan memperhitungkan potensi ke depan, tapi tetap nanti ini akan diperhitungkan ke hari ini. Ada rumusnya, dan kami tidak membahas bagian ini.
 
Jadi menghitung adalah tindakan wajib sebelum membeli. Menghitung valuasi sendiri ada banyak metode, bisa didapatkan di berbagai sumber. Valuasi sendiri BUKAN harga saham terbaru. Harus dibedakan antara 2 hal ini.
 
Setelah mengetahui nilai wajar sebuah perusahaan, maka tugas berikutnya adalah melakukan penawaran. Ingat kata Warren Buffett. Ketika membeli, angka pertama adalah yang paling rendah yang bisa kita dapatkan. Ketika menjual, angka pertama adalah yang paling tinggi yang bisa kita dapatkan. Jadi menawar itu harus semaksimal mungkin. 
 
Dalam berinvestasi, konsep diskon dipopulerkan oleh Benjamin Graham dengan sebutan margin of safety. Artinya bahwa kita mungkin saja berubah karena berbagai kondisi. Dan selisih harga, atau diskon, atau margin of safety adalah pengaman kita. Jika salahpun, tidak terlalu besar kerugian yang terjadi. 
 
Dan dari pengalaman kami, ada 3 kategori perusahaan dalam melakukan penawaran. Yaitu :
1. Perusahaan super yang sudah mencapai tahap too big to fail. Alias kemungkinan kecil bangkrut, dan ketika ekonomi, bisnis mereka akan bertahan dengan sedikit goncangan saja. Maka setidaknya MOS adalah 30% dari nilai wajar.
2. Sedangkan untuk perusahaan yang mungkin bisa mengalami goncangan, yang kadang diributkan karena dollar naik turun, maka setidaknya MOS adalah 50% dari nilai wajar. 
3. Yang terakhir adalah perusahaan yang kadang ada tahun bagus bagi perusahaan, dan kadang ada tahun buruk, maka MOS yang diberikan sebaiknya minimal 70%. 
 
Angka 30-50-70 sendiri belum tentu adalah kepastian. Semua harus disesuaikan lagi dengan kondisi masing-masing. Misalnya dulu ada yang pernah menanyakan ke kami, apakah saham Kelas 1 bisa dipakai MOS 70%. Jawabannya bisa saja. Mungkin harus nunggu belasan tahun sebelum bisa membeli seperti 2008. 
 
Apakah investor punya kesabaran menunggu? Menawar itu jelas adalah seni dalam berdagang. Terlalu murah tawaran maka ada kemungkinan kita tidak akan mendapat barang. Terlalu tinggi maka potensi keuntungan akan mengecil. Karena ini, maka banyak yang mencari holy grail, alias ilmu sakti dalam menentukan harga paling tepat dalam membeli. 
 
Dari pengalaman kami, dan dari SEMUA buku investasi yang dibuat oleh yang berhasil, ilmu menebak harga yang tepat itu tidak ada. Yang ada adalah harga yang cocok sesuai kriteria masing-masing. Jika kita berhenti mencari yang tidak ada dan mengasah kemampuan yang sudah teruji kebenarannya, dalam waktu 10-20 tahun berapa besar kekayaan yang bisa kita capai. 
 
Inilah gunanya kita melihat ujung yang akan dicapai. Hari pertama ketika kita memulai berinvestasi kita sudah tahu ujung seperti apa yang akan kita capai. Dan proses jalan menuju ke sana. Setelah itu tinggal diasah semakin efisien. 10-30 tahun melakukan ini, kalau tidak makin jago patut bertanya, apakah ada yang salah. 
 
Tidak heran kalau yang melakukan selama 70 tahun adalah yang terbaik di bidangnya. Dan adalah paling cepat jika kita sendiri langsung mengambil jalan seperti ini, sambil disesuaikan dengan kondisi kita. Kita tidak membuang waktu, uang dan tenaga mencoba cara lain. 
 
Kunci untuk berhasil di MOS hanya 1. Sabar menunggu kesempatan membeli muncul, dan sabar menunggu kesempatan menjual muncul. 
 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link