Kapan Matahari Bersinar Lagi

  • Save

 

Kapan Matahari Bersinar Lagi

Beberapa hari ini mungkin banyak yang membahas tentang Matahari. Banyak sudut pandang yang muncul. Yang utama adalah bagaimana arah ke depan perusahaan. Dan kalau melihat harga sahamnya yang semakin turun, apakah perusahaan akan menuju yang lebih buruk? Karena biasanya kalau harga saham turun, orang selalu menilai ada yang buruk sedang dan akan terjadi.

Harga saham dan kinerja perusahaan, 2 hal yang selalu berhubungan tapi belum tentu sejalan. Harga saham hanyalah persepsi investor saat ini terhadap kondisi yang ada. Apakah kondisi ke depan sejalan dengan persepsi investor atau berlawanan, itu haruslah dengan penilaian analisa kita sendiri. Kalau cuma membaca analisa orang, itu hanyalah opini orang lain. Dan kita tidak tahu atas dasar apa opini itu muncul. Selalu ingat kata Graham : jangka pendek bursa adalah mesin voting, jangka panjang bursa adalah mesin timbangan. Artinya jangka pendek bursa akan bergerak sesuai keinginan mayoritas, jangka panjang bursa akan bergerak sesuai kualitas perusahaan.

Dengan pemahaman Graham, yang kita pakai karena itu sudah teruji oleh jaman selama hampir 1 abad, maka kita seharusnya membedakan dulu antara kinerja perusahaan dan kinerja saham. Fokus utama adalah melakukan penilaian sebaik mungkin terhadap perusahaan, kemudian barulah menilai berapa harga perusahaan ini.

Dan membahas tentang perusahaan, selalu ada 3 unsur, yaitu potensi perusahaan ke depan, dan bagaimana manajemen dengan sumber daya hari ini membawa perusahaan mencapai potensi itu. Jika kita bingung dari mana harus memulai, selalu ingat fondasi 3 unsur ini. Jika tersesat, petanya adalah 3 unsur ini.

Yang pertama adalah potensi ke depan, apakah bisnis seperti Matahari masih akan berkembang. Atau sudah di posisi sunset, alias mulai turun. Penyebab utama adalah dari ecommerce, atau jualan online, yang juga menjadi salah satu penyebab kekuatiran sehingga harga saham turun. Selalu ada pro dan kontra. Sama seperti beberapa tahun lalu orang berasumsi kalau kertas mulai tidak dipakai lagi, dan bisnis kertas akan hilang.

Dari berbagai sumber, dan sebaiknya kalau kita memang tertarik untuk berinvestasi, kita harus mengecek semua potensi dan yang mungkin muncul. Tapi harus diingat, tidak akan ada kondisi sempurna untuk maju. Misalnya perjalanan dari Jakarta ke Surabaya, jika sudah mempertimbangkan banyak faktor, kita tentu akan berangkat dengan persiapan yang ada. Kita tidak berangkat tanpa persiapan, dan juga tidak berharap tidak akan ada masalah yang terjadi di sepanjang perjalanan. Karena itulah kita sebagai manusia yang punya akal, setiap masalah muncul akan kita hadapi dan selesaikan. Itu gunanya manajemen, dan kita akan membahas ini di bagian bawah.

Misalnya untuk persaingan dengan toko online, bisa saja pasar Matahari memang akan kena pengaruh, tapi toko online sendiri saling bersaing. Kita bahkan tidak tahu ke depan mana toko online yang akan bertahan. Proses bakar uangnya belum selesai. Sedangkan Matahari sudah memutuskan selesai membakar uangnya.

Keputusan berhenti membakar uang sendiri apakah patut disesali? Kalau dulu Matahari tidak berusaha memulai di ecommerce, apakah saat itu akan dicecar investor juga? Mengapa industri sudah menuju online, Matahari masih saja berurusan dengan toko-toko konvensional. Apapun yang dilakukan, selalu akan menjadi bahan omongan. Sebuah perusahaan cukup bertindak menurut yang terbaik menurutnya, dan menerima hasilnya. Semua hanya akan dijawab oleh waktu. Siapa tahu beberapa tahun kemudian cara orang berbelanja berubah, dan keputusan Matahari berhenti di ecommerce malah menjadi hasil yang bagus?

Ini juga harus kita sadari sebagai investor. Apapun yang kita lakukan, selalu ada yang setuju dan tidak setuju dengan kita. Kita cukup fokus pada tujuan awal kita melakukannya. Jika itu sudah yang terbaik, maka kita tinggal mengawasi progresnya.

Andaikan saja ada mesin yang bisa memprediksi apa yang pasti terjadi di masa depan, sudah pasti semua pengusaha tidak akan mengalami kegagalan. Karena semua pasti akan bergerak ke arah yang sama. Atau karena semua bergerak ke arah yang sama, maka bisnis akan gagal? Jika mesin memprediksi bisnis A akan sukses, semua jadi penjual, siapa yang jadi pembeli? Kebalikannya sama juga.

Jadi memprediksi apa yang terjadi ke depan adalah melibatkan banyak faktor. Salah satunya adalah kemampuan manajemen yang sudah dibayar mahal untuk itu. Kemudian model bisnis yang gampang diprediksi, seperti yang banyak berinvestasi di bisnis yang gampang-gampang saja. Hasilnya sudah terbukti, investor paling berhasil di abad 20.

Jaman sekarang orang berlatih untuk menjadi lebih cepat dibanding yang lain sehingga berusaha bergantung pada sesuatu yang baru. Kalau sedikit lebih lama, takutnya sudah ketinggalan jauh. Tapi apakah yang baru itu bisa diandalkan atau tidak, semua masih harus dibuktikan oleh waktu. Bagi kami sebagai seorang investor, bergantung pada metode yang sudah teruji oleh jaman lebih aman dibanding mencoba yang belum pasti.

Kemudian kesehatan finansial perusahaan. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan, jelas harus pakai modal. Apakah itu kemampuan yang berusaha, maupun finansial perusahaan. Silakan cek di web idx.co.id untuk mengetahui lebih lanjut. Bandingkan juga dengan sektor yang sejenis, apakah lebih baik atau buruk. Baca juga sejarah beberapa tahun laporan keuangan perusahaan dan annual report perusahaan. Jadi kita tahu kebiasaan dari perusahaan itu.

Jika orang-orang di dalam terbiasa dengan target +10%, tidak logis kita berekspektasi mereka akan mencapai +20% tahun depan. Dan angka yang ada di laporan keuangan adalah salah satu panduan kita untuk menilai seberapa layaknya perusahaan ini. Tapi tidak akan ada angka sempurna. Misalnya ROE 15% yang biasanya menjadi patokan. Apakah menjadi 14.95%, kita harus menjual perusahaan ini? Demikian juga angka lainnya.

Kemudian faktor ketiga mengenai manajemen. Salah satu yang paling penting. Karena kapal terbaik tanpa nahkoda yang baik akan karam atau tersesat di lautan. Bagaimana kualitas manajemen, haruslah dianalisa sendiri. Bukan dengar dari kata orang. Kita tidak tahu apa yang dialami orang lain atau ada kepentingan apa seseorang berkata terhadap sesuatu. Beremu manajemen adalah yang paling dekat untuk mencari tahu. Atau melihat dengan jelas apa yang dilakukan, apa rencana manajemen ke depan. Bagaimana mereka membawa perusahaan ini berlayar.

Secara umum menuduh manajemen sebagai bandar yang menggerakkan pasar adalah sangat tidak masuk akal. Jika benar manajemen punya kemampuan untuk melakukan itu, mengapa manajemen harus susah payah berbinis dan ada gagal, kena masalah ini dan itu. Mending jadi bandar saja. Begitu harusnya pemikiran logis. Mengenai manajemen ini sendiri, akan banyak yang bisa dibahas, tapi rasanya tidak akan cukup di artikel ini. Apalagi manajemen yang di barisan abu-abu sehingga butuh teman diskusi.

Hanya setelah memahami ketiga hal ini, barulah kita bisa memberi penilaian apakah perusahaan ini layak dibeli atau tidak. Kemudian jika layak, mau dibeli di angka berapa. Harga juga hanyalah estimasi. Jika mau sangat detil, hitung saja semua aset yang ada, pergi mengunjungi pabrik dan toko, hitung jumlah meja kursi, mobil, dan seluruh harta dan hutang lainnya. Berapa nilai manajemen dalam angka KPI. Begitu selesai menghitung, 1-2 tahun sudah lewat dan kesempatan mungkin sudah lewat.

Kita cuma bisa memperkirakan, kemudian mengambil tindakan. Tidak perlu kuatir melakukan kesalahan, karena yang takut melakukan kesalahan itu tidak akan kemana-mana. Jika dirasa kurang pas, tinggal belajar dari pengalaman, dan dari buku orang-orang yang sudah terbukti berhasil. Dan dengan itu, kita tahu bahwa semua investor besar juga melakukan kesalahan. Dan kadang kesalahannya sangat besar.

Tapi kesalahan ini tidak membuat mereka berhenti berusaha. Coba cek kalau tiap salah beli, Buffett memutuskan berhenti. Supaya kesalahan ini tidak membuat kita berhenti, pengaturan keuangan adalah penting. Berapa banyak yang kita tanamkan di sebuah investasi. Jangan sampai 1 kebocoran akan menenggelamkan kapal kita. Intinya kapal ini berlabuh di mana, itu keputusan kita. Yang pasti bukan tenggelam di tengah jalan. Buffett memutuskan kapal investasinya tidak pernah berlabuh, karena itulah makin lama makin besar.

Artikel ini sendiri cukuplah dijadikan awal untuk menyelidiki lebih lanjut apakah benar Matahari merupakan perusahaan yang bagus. Jangan pernah menjadikan analisa orang lain sebagai kesimpulan untuk membeli. Siapa tahu ada yang terlupakan oleh yang bahas, atau ada informasi baru. Siapa yang bisa menebak itu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link