


Pensiun Muda
Kalau ditanya ke banyak orang, rata-rata dan mungkin hampir semuanya bercita-cita untuk pensiun muda. Alias pensiun dengan kebebasan finansial. Apalagi di jaman online, banyak orang yang pamer seakan-akan bebas finansial itu adalah pekerjaan mudah. Apakah benar demikian, dan bagaimana langkah menuju ke sana?
Untuk mencapai kebebasan finansial, artinya kita harus mencapai aset yang bisa menghasilkan pendapatan konsisten untuk membiayai pengeluaran kita. Berapa targetnya, semua balik lagi tergantung pengeluaran kita. Dan untuk mencapai target aset tersebut, berarti kita harus melakukan 2 hal, melakukan penghematan terhadap pengeluaran yang tidak perlu, yang akan membuat peningkatan aset kita melambat, atau malah turun. Dan yang kedua adalah meningkatkan kapasitas diri kita supaya penghasilan kita juga meningkat dengan lebih cepat. Istilahnya meningkatkan daya ungkit kita.
Dengan segala perkembangan ini, kita bisa memperkirakan lamanya waktu yang diperlukan untuk mencapai level yang cukup nyaman untuk pensiun. Kadang kita membayangkan sebuah angka yang sangat jauh, sehingga kita berusaha menawar level pensiun kita. Misalnya angka 1 juta usd, alias sekitar 14 milyar. Tujuannya biar lebih gampang tercapai, atau sudah bosan dengan kondisi sekarang. Angka pensiun minimalis akan membuat risiko meningkat. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Apakah inflasi tiba-tiba naik, atau kebutuhan kita meningkat tajam, misalnya biaya kesehatan naik.
Sudah bosan dengan kondisi sekarang juga membuat kita ingin secepatnya pensiun. Ini membuat kata-kata pensiun muda dan kaya raya menjadi menarik. Misalnya jika kita adalah orang dari latar belakang biasa saja, mengumpulkan 1 juta usd jelas butuh waktu. Yang pertama adalah menabung. Kemudian tabungan ini kita investasikan atau ditaruh di instrumen yang mampu menghasilkan lebih cepat.
Jika kita adalah orang biasa, maka menjadi secepat mungkin jelas akan berisiko. Warren Buffett saja cuma mampu dengan angka sekitar 20-23%. Peter Lynch, fund manager terbaik di Amerika, sanggup di angka 29%. Jika orang terbaik menghasilkan seperti itu, realistisnya kita akan mencapai hasil sekitar itu juga. Jadi dibutuhkan waktu yang lumayan untuk mencapai target yang kita inginkan. Buffett menggunakan banyak waktunya untuk membaca meningkatkan diri dan mencari informasi. Lynch berkunjung kemana-mana bertemu banyak orang untuk mencari informasi, apakah kita bisa melampaui mereka untuk mencapai yang tercepat?
Berusaha secepat mungkin pensiun ini yang kadang menjadi masalah kita. Kita bisa saja terjebak pada money game karena ingin menghasilkan lebih banyak dalam waktu secepatnya. Atau mempercayai metode yang salah dalam berinvestasi. Kita sudah melihat banyak contoh dan sepertinya akan terus ada contoh baru dari keserakahan dan kebodohan yang dilakukan manusia. Kita sendiri yang harus membuat batasan terhadap ini.
Dua aturan yang kami buat untuk diri sendiri adalah kita punya standar tindakan yang kita lakukan, dan batasan yang kita lakukan pada orang lain. Apakah yang kita lakukan ini akan merugikan yang lain atau tidak. Dunia cukup untuk semua, tapi tidak akan cukup untuk yang merasa kekurangan. Jika di investasi ada Margin of Safety, di sini kita juga akan memiliknya. Tidak perlu ilmu canggih untuk mengetahui apa yang harus dilakukan dan yang tidak perlu dilakukan.
Tujuan dari semua ini adalah bagaimana melindungi aset kita. Akan repot jika kita bergaul dengan orang-orang yang hanya akan mengambil. Kita akan susah untuk maju karena isinya selain berusaha maju, kita harus berusaha mencegah kebocoran. Memang tidak akan ada yang sempurna. Semua selalu ada risiko. Apakah kita menaruh uang kita di bank saja, di bawah bantal, di perusahaan lain, atau apapun itu. Semakin tinggi potensi penghasilan, semakin besar potensi kehilangan.
Membangun kekayaan, berarti kita menempel pada sesuatu yang nilainya meningkat. Tanpa peningkatan nilai, berarti aset kita meningkat karena ada aset orang lain yang turun, kondisi yang tidak ingin kami jalani. Jika kita ingin cepat, maka pilihannya cuma 2. Kita adalah jenius seperti Mark Zuckerberg yang membangun Facebook dan mencapai keberhasilan fantastis dalam waktu singkat. Atau seperti Grab dan Gojek yang mendapat suntikan dana secara berlimpah. Realistis saja, kami menyadari kami tidak ada di 2 lingkaran ini.
Dan bersikap realistis akan membuat kita bisa melihat semua lebih jernih. Jika kita butuh waktu 10-15 tahun untuk mempersiapkan dana pensiun, maka tidak realistis kalau kita berharap bisa pensiun dalam waktu 5 tahun. Ada yang mungkin bisa cepat, karena latar belakangnya sudah dalam proses untuk itu. Misalnya modal yang cukup sehingga yang perlu dicapai sedikit saja. Atau punya pendidikan finansial yang sudah lumayan sehingga tidak melakukan banyak kesalahan di awal karir mengumpulkan aset.
Dengan pengalaman yang sedikit, memulai dari kecil adalah yang terbaik. Kita melakukan banyak kesalahan, tapi tidak sampai membuat kapal kita karam. Setiap kesalahan yang kita lakukan akan menjadi pelajaran. Dan dengan membaca buku dari yang telah berhasil, kita belajar dari kesalahan yang mereka lakukan. Jadi selama perjalanan mengumpulkan aset, kita akan terus-menerus menyesuaikan kecepatan, arah kapal. Menjaga keutuhan kapal adalah hal paling penting.
Tidak ada gunanya kita bisa mencapai 100 km dalam sehari, dan besoknya kapal kita karam. Sama juga seperti di investasi, tidak ada gunanya profit besar jika besok kita bangkrut dan berhenti sebelum mencapai target angka pensiun.
Di internet beredar video yang bagus, intinya adalah jangan pernah bandingkan kita dengan orang lain, setiap orang punya waktunya sendiri dalam mencapai hasil yang diinginkan. Yang perlu kita bandingkan adalah apakah kita lebih maju dibanding kita yang kemarin. Dalam surat untuk investor, Howard Marks juga menyatakan ini. Pencapaian kita haruslah selalu dibandingkan dengan diri sendiri, bukan dengan orang lain.
Secara konsisten melakukan pengecekan akan membuat kita selalu berada di jalur untuk mencapai tujuan besar kita. Tujuan besar ini akan kita gunakan sebagai pedoman dalam melakukan tujuan jangka pendek yang lebih kecil dan gampang. Asal selalu diperhatikan, tujuan jangka pendek kita haruslah untuk menunjang pencapaian jangka panjang kita. Jangan sampai kita dari Jakarta ingin ke Surabaya, tapi setiap beberapa puluh kilometer, kita malah berjalan berlawanan dari tujuan awal. Dalam berinvestasi, jika tujuannya adalah membuat kebun uang, tidak bijak setiap baru 1-2 pohon sudah kita tebang untuk dijadikan kayu bakar.
Setelah tujuan besar tercapai, maka saatnya membuat tujuan lainnya lagi. Inilah gunanya hidup, kita mencapai 1 potensi kita, dan kemudian mengembangkan lagi. Tujuan kami sendiri, ada di tagline kami : invest long, prosper, and be happy.
Akhir artikel, bersikap realistis kadang tidak akan pernah bisa diterima sebagian orang. Dan kami juga tidak berencana merubah orang-orang demikian. Selalu ada yang tidak akan setuju mencapai pensiun sesuai waktunya. Seperti pertanyaan untuk Buffett, jika cara anda mudah, mengapa tidak banyak yang berhasil melakukan. Jawabannya, karena mereka tidak mau kaya dengan pelan.