Membangun Kekayaan

  • Save

 

Membangun Kekayaan

Satu lagi pemain besar, Gareth Bale, dikabarkan pindah ke China. Walau akhirnya tidak terwujud karena Real Madrid sebagai tim pemilik Gareth Bale sebelumnya membatalkan transaksi ini. Jika terwujud maka Bale akan mendapat gaji 1 juta pound per minggu. Kalau dirupiahkan, maka sekitar Rp. 2.5 milyar per hari. Mungkin 2.5 milyar adalah yang kita dapatkan setelah bekerja bertahun-tahun. Jadi angka ini bisa saja besar sekali.

Karena ini, maka sebagian orang berharap mendapat durian runtuh, apakah dari pekerjaan, bonus, undian, atau apapun itu. Secara normal, itu bisa dianggap bonus, tapi tidak bisa dianggap yang utama. Seperti cerita petani yang mendapat daging kelinci karena kelinci menabrak pohon dekat sawahnya, petani tidak bisa berharap kejadian sama berulang. Jadi kita harus balik ke realita dan fokus melakukan keahlian kita dalam mendapat uang.

Dan walau mendapat uang yang besar, seperti contoh Bale tiap hari 2.5 milyar. Pada saat dia memutuskan berhenti, atau dihentikan klubnya, pendapatan dia akan hilang. Atau bisa juga pelan-pelan menurun karena kinerja dia berkurang seiring bertambahnya usia. Jadi ada kondisi kita di puncak karir dan menghasilkan banyak. Kita menggunakan penghasilan ini untuk apa yang nantinya akan menentukan seperti apa kehidupan kita di depan.

Kita bisa menggunakan yang kita dapatkan sekarang untuk menikmati hidup, toh penghasilan ini adalah jerih payah kita. Atau menggunakannya untuk meminjam lebih banyak lagi supaya kenikmatan hidup yang didapatkan lebih besar, atau bisa juga menggunakannya untuk membangun masa depan kita. Meminjam untuk kenikmatan lebih besar tidak kami sarankan, ini karena kita meminjam dari masa depan kita untuk sekarang. Terbalik dengan konsep berinvestasi yang menabung untuk masa depan. Tidak perlu ahli ramal untuk melihat masa depan seperti apa yang akan menanti.

Ketika mendapat penghasilan besar, tugas utama kita adalah memastikan bahwa kita akan tetap punya penghasilan ketika kondisi buruk terjadi di masa depan, karena kita sadar tidak ada manusia yang bisa menghindari kejadian buruk. Baik yang kecil maupun yang besar. Tugas kita yang sekarang adalah memastikan kita yang di masa depan bisa melewati kondisi buruk tanpa masalah berarti. Ini yang dimaksud Buffett bahwa seseorang bisa duduk di bawah pohon rindang karena ada yang menanamnya 20 tahun yang lalu. Kita yang harus mempersiapkannya sendiri, bukan orang lain.

Dan situasi buruk yang kita tidak tahu kapan terjadi, bisa saja membuat kita kehilangan puncak karir kita, artinya sumber keuangan kita akan terputus. Dengan pemahaman inilah maka kita harus seperti cerita semut yang giat menumpuk makanan untuk persiapan musim dingin, dan bukan seperti belalang yang sibuk bermain karena merasa besok masih cerah.

Banyak metode dalam membangun kekayaan. Tapi mayoritas adalah menggunakan daya ungkit. Artinya dengan kekuatan sendiri kita mendapat penghasilan. Penghasilan ini kita gunakan untuk mendapatkan aset lain yang bisa menghasilkan lebih banyak. Membeli franchise, mendirikan usaha, adalah salah satu cara untuk membangun kekayaan. Metode lain adalah memiliki perusahaan yang bertumbuh dengan stabil selama bertahun-tahun.

Jika rata-rata ekonomi Indonesia tumbuh di kisaran 5%, maka pasti ada yang tumbuh di bawah itu, dan ada yang ada di atas itu. Tugas kita jika kita berinvestasi di pasar modal, adalah mencari perusahaan yang bisa konsisten memiliki kinerja di atas ekonomi negara. Oleh ini dikategorikan sebagai fast grower, atau setidaknya di stalwart, yaitu yang tumbuh sedikit di atas rata-rata ekonomi negara.

Pemahaman ini sederhana saja, jika dulu di masa sekolah kita mendekati murid-murid terpintar dan berharap mendapat keuntungan dari ini, maka langkah yang sama kita lakukan untuk perusahaan terbaik. Apa ciri-ciri perusahaan terbaik? Kalau dari Warren Buffett, investor terbesar di dunia, ciri-cirinya adalah perusahaan yang bergerak di bisnis yang memiliki prospek jangka panjang, memiliki finansial yang kuat untuk mendukung rencana jangka panjangnya, dan dikelola orang berkompeten yang bisa mengantarkan perusahaan mencapai tujuan jangka panjangnya. Barulah setelah kita menemukan perusahaan seperti ini, kita menilai di harga berapa kita akan membelinya.

Dan selama semua indikator masih menyatakan bahwa ini perusahaan terbaik, kita akan terus menggunakan penghasilan kita membelinya. Kalau di artikel kami sebelumnya, maka jumlah yang disisihkan untuk membeli adalah 50% dari pendapatan. Mencapai tujuan finansial sama seperti mencapai tujuan wisata. Kita menentukan tujuan, merencanakannya, dan kemudian berusaha supaya tujuan ini tercapai. Dan sepanjang jalan, kita terus menyesuaikan langkah yang kita ambil sesuai kondisi yang ada.

Dengan kerja keras, kesabaran, disiplin, tindakan berulang, pemikiran yang cermat, dan rasa berkecukupan akan membawa kita membangun kekayaan. Berapa batas kekayaan yang cukup? Hanya kita sendiri yang akan mengetahuinya.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link