


Setiap kali kita membeli barang, kita akan mengecek kualitas barang dulu baru kemudian melakukan penawaran. Atau mengecek harga barang kemudian membandingkan apakah kualitasnya sesuai harganya. Ini jika kita sebagai konsumer. Jika sebagai pihak yang ingin mendapat untung, jelas kita harus lebih teliti sebelum melakukan transaksi.
Kita tidak ke pasar kemudian asal membeli sayur atau daging tanpa tahu masih segar atau sudah hampir membusuk, mengapa kita melakukan hal ini ketika berinvestasi. Setidaknya kita melihat apakah ini masih menguntungkan, barulah kita melakukan penawaran. Dan hanya jika harga yang beredar di pasar sangat menguntungkan kita, apakah ada yang mau menjual dengan harga sangat murah atau membeli dengan sangat mahal maka kita langsung mengambil barang ini.
Bagaimana cara melakukan penilaian? Kalau dari Buffett, nilai sebuah perusahaan adalah jumlah seluruh uang akan dihasilkannya sejak hari ini sampai hari kiamat. Hari kiamat berarti hari di mana perusahaan tidak beroperasi lagi, dan dinilai berdasarkan kondisi hari ini. Ini berarti Buffett bersedia berinvestasi di perusahaan untuk waktu yang sangat lama. Jika kita tidak bersedia selama ini, tapi setidaknya kita berusaha memiliki perusahaan yang masih memiliki potensi berkembang ke depan.
Potensi ke depan bisa dipengaruhi beberapa faktor, dan kami membaginya menjadi 3 bagian. Yang pertama yaitu dari bisnisnya sendiri. Apakah bisnis seperti ini masih berkembang atau ada di ujung kehidupannya. Ini yang butuh kemampuan analisa yang lumayan. Kalau sudah terjadi, maka sudah telat memprediksinya. Misalnya sekarang kita bisa melihat bisnis mesin tik, kartu pos, telepon rumah, semuanya mulai menghilang. Tapi apakah sebelum terjadi kita punya kapasitas meramalkan? Ini harus ditanya ke kita sendiri. Bahkan sektor konsumen yang cenderung tahan lama bisa silih berganti. Tapi ada perusahaan yang cenderung bertahan dengan kuat.
Yang kedua adalah apakah perusahaan memiliki kemampuan finansial untuk mencapai potensi terbaiknya. Jika tidak, dengan metode finansial apa perusahaan akan bergerak maju. Apakah pendanaan menggunakan pinjaman berbunga, atau melalui suntikan investor. Yang ketiga, siapa supirnya. Apakah perusahaan ini bisa menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tujuan.
Barulah setelah kita memiliki keyakinan pada 3 ini, kita melakukan penilaian, berapa selayaknya kita melakukan penawaran. Dan secara berkala melakukan pengecekan lagi apakah perusahaan masih bergerak menuju tujuan yang kita inginkan atau sudah melenceng jauh.
Ini adalah yang harus kita lakukan secara konsisten di investasi. Kalau produknya beda, mungkin yang dilakukan juga beda, tapi tetap saja mengetahui apa yang kita beli dan hanya beli yang kita ketahui adalah kuncinya.
Apa yang harus dilakukan dan apa yang kita lakukan akan membedakan kita di mana nantinya. Banyak pengetahuan tanpa tindakan juga percuma. Karena tujuan kita bukanlah terlihat pintar atau kaya dari jualan pengetahuan, tapi kita menggunakan pengetahuan kita untuk benar-benar mengumpulkan kekayaan. Dari mana kita harus mulai. Ini yang penting.
Yang paling awal adalah menyadari batas kemampuan kita. Apa yang kita tahu dan apa yang tidak kita tahu. Sama persis seperti 3 hal di atas. Apa tujuan kita, apa kemampuan yang kita miliki untuk mencapai tujuan, dan apakah yang perlu kita upgrade dari diri untuk memiliki kemampuan mencapai tujuan. Langkah awal adalah mengecek apa yang sudah kita ketahui.
Selalu mulai dari kondisi kita saat ini. 1000 km perjalanan selalu dimulai dari langkah pertama. Gunakan apa yang kita miliki. Artinya kita memulai berinvestasi hanya dengan dana yang memang kita persiapkan untuk berinvestasi. Kemudian dari latar belakang pengetahuan kita, kita menganalisa perusahaan yang sudah kita ketahui isinya. Misalnya orang finansial, bagusnya memulai dari bank. Dan seterusnya.
Kalau sumber informasi, di jaman informasi seperti sekarang, seharusnya kita tidak akan mengalami miskin info. Justru kadang terlalu banyak informasi akan berbahaya. Apalagi kita belum memiliki pengalaman mana yang benar dan berguna. Paling gampang adalah mencari informasi dari orang yang sudah terbukti berhasil menerapkan apa yang dibahas. Dalam dunia investasi, jelas kita mulai dari Warren Buffett. Kemudian informasi tentang perusahaan bisa dicek di google, dan web idx.co.id. Tahu apa yang dicari dan bagaimana menganalisa apa yang telah dicari adalah kuncinya.
Kemudian dalam perjalanan karir investasi, kita harus menyadari bahwa kita banyak kekurangan. Karena itulah kita perlu terus belajar. Menambah apapun yang dibutuhkan. Kalau di dunia game, ini seperti naik level, kesulitan makin bertambah, kita harus menambah perlengkapan yang lebih canggih. Artinya kita memperluas area pengetahuan kita. Sedikit demi sedikit, sehingga makin banyak yang kita tahu, makin banyak pilihan berinvestasi. Kita melakukan apapun yang gunanya untuk mencapai tujuan kita.
Satu hal paling penting, walau menggunakan segala sumber daya kita, pengetahuan, informasi, kemampuan, kita tidak mungkin bisa tahu segalanya. Selalu ada kondisi yang mungkin lolos dari pengamatan kita. Dan juga karena faktor eksternal yang tidak mungkin bergerak 100% sesuai apa yang kita harapkan, maka kita harus memberikan selisih harga antara apa yang kita hitung dan apa yang kita transaksikan. Ini adalah margin of safety. Selisih ini yang mungkin akan membedakan hasil investasi kita.