Dividen Reinvest

  • Save

 

Reinvest

Dalam berinvestasi, ada 2 potensi keuntungan yang bisa kita dapatkan, yang pertama yaitu keuntungan dari selisih harga jual dan beli, dan biasanya merupakan fokus utama mayoritas investor. Ini didukung oleh fluktuasi pasar setiap hari. Tinggal investornya sendiri mau menggunakan metode seperti apa untuk mencari untung. Salah satu metode yang cukup logis adalah menghitung nilai perusahaan yang kita perdagangkan. Ini sama seperti jika kita menjadi pedagang produk apapun yang ada di pasaran. Dari dagang telur di pasar sampai dagang properti milyaran, semua seharusnya sama, kita tahu barang yang kita beli, sehingga bisa memperkirakan harga jual yang cukup bagi kita.

Ini sering disebut orang sebagai jangan beli kucing dalam karung, alias beli yang kita ketahui dan ketahui yang kita beli, yang dipopulerkan oleh Peter Lynch, manajer investasi tersukses di Amerika. Jika sekarang ada beberapa manajer investasi yang mengalami masalah, maka melalui buku One Up on Wall Street kita bisa belajar banyak tentang investasi dan yang ada.

Dan mencari keuntungan di pasar modal dikenal sebagai istilah capital gain. Dan yang melakukan aktivitas jual beli disebut pedagang, atau istilah dalam bahasa Inggris adalah seorang trader. Seorang pedagang sangat memahami apa yang dilakukan, dan tidak pernah menjadi spekulan, yaitu mempertaruhkan modal dia terhadap barang yang tidak dia ketahui. Jika ada yang tidak diketahui, maka dia akan mencari tahu.

Sedangkan keuntungan kedua adalah melalui gain, yaitu ketika perusahaan mendapat keuntungan dan memutuskan membagi sebagian keuntungan ini kepada investor, dibanding diinvestasikan lagi. Biasanya ini merupakan permainan jangka panjang, karena perusahaan hanya akan membagi dividen setidaknya setahun sekali. Mungkin karena ini, banyak yang tidak menyukai dividen gain karena lama. Apalagi asumsi bahwa perusahaan yang membagikan dividen adalah perusahaan matang yang susah berekspansi lagi, dan tanpa ekspansi maka valuasi perusahaan akan mentok karena kenaikan valuasi biasanya diartikan sebagai kenaikan keuntungan perusahaan.

Kalau menurut Buffett, ada perusahaan tertentu yang bisa terus konsisten meningkatkan kinerjanya dan terus membagi yang lebih besar, walau belum tentu bisa terus-menerus karena semua bisnis selalu ada siklusnya. Jika ini berhasil dilakukan Buffett, maka kita juga ada peluang untuk mengikutinya. Walau tidak bisa 100% karena bagaimanapun jaman dan lokasi sudah berbeda.

Salah satu kegunaan terbesar selain untuk didapatkan adalah digunakan untuk melakukan perhitungan valuasi. Kita bisa membagi dividen dengan harga saham, sehingga didapatkan dividen yield. Kemudian ini bisa bandingkan dengan sejarah dividen yield perusahaan, atau yang sektornya sama, atau bahkan dengan produk investasi lain. Misalnya perusahaan dengan dividen yield 10% adalah lebih baik dibanding deposito dengan bunga 6% ataupun sewa properti 5% dari harga pasaran propertinya.

Dengan begitu kita akan tahu apakah perusahaan ini dalam kondisi mahal atau murah sehingga bisa melakukan tindakan yang tepat. Ini adalah perhitungan sederhana, jika ingin lebih detil maka kita bisa memperhitungkan potensi ke depan dari perusahaan, bagaimana prospek ke depan, apakah perusahaan semakin maju atau menurun sehingga bisa memberi yang lebih besar atau tidak.

Selanjutnya jika kita memiliki perusahaan dengan tujuan mendapatkan dividen, maka ketika didapatkan kita bisa membeli perusahaan in lagi supaya tahun depan kita mendapat dividen lebih besar. Ini seperti keuntungan dari 1 toko kita buka toko baru, atau keuntungan sewa rumah kita gunakan untuk membeli rumah lagi. Memang dividen yang didapatkan tidak akan langsung bisa membeli sesuai modal awal, tapi kita bisa mencicil perusahaan tanpa dikenakan bunga. Inilah perbedaan terbesar berinvestasi saham dibanding produk lain. Kita bisa menyesuaikan dengan modal kita dan mencicil tanpa perlu kuatir dikejar debt collecter karena telat membayar. Kita bisa mengatur kapan kita membeli saham berikutnya yang sayangnya juga merupakan kelemahan karena tanpa paksaan kita biasanya akan lalai dan akhirnya berhenti menambah aset saham. Apalagi ketika bursa sedang turun seperti sekarang ini.

Padahal dari berbagai sumber, jika perusahaan tidak mengalami masalah dan harga saham turun, maka ini adalah peluang terbaik untuk membeli lebih banyak. Apalagi jika kita yakin perusahaan akan terus bertumbuh. Jadi langkah awal adalah kita bisa membuat daftar saham yang akan kita pantau, jika perusahaan sedang turun kita bisa menggunakan kesempatan untuk membeli. Sekarang banyak aplikasi yang bisa membantu kita mencari tahu perusahaan mana yang rutin membagi dan rasio dividen yield. Dan bursa efek juga sudah sangat membantu dengan membuat daftar 20 perusahaan yang rutin membagi dividen, kita tinggal mengikuti saja.

Jika kita bisa komitmen tidak menarik keuntungan demi tujuan jangka panjang yang lebih besar, maka ketika tujuan kita tercapai kita akan punya tabungan aset yang lumayan yang pilihannya bisa dijual untuk dipindahkan ke aset yang lebih stabil atau tetap dipegang dan menikmati dividennya. Jika perusahaan bisa maju lebih cepat dibanding harga rata-rata pembelian kita karena kita membeli di harga diskon, maka suatu hari perusahaan dengan dividen yield 5% bisa saja telah menjadi 50% dari modal kita. Jika ada perusahaan dengan dividen yield setinggi itu, seharusnya kita tidak perlu menjual lagi karena di mana lagi kita bisa mencari aset setara deposito 50%?

Satu hal yang berat dari semua yang di atas adalah kita harus secara konsisten mengikuti perkembangan perusahaan sehingga jika kondisi berubah, maka sikap kita juga seharusnya berubah. Tidak bisa beli kemudian lupakan. Ada perbedaan jauh antara beli dan tahan vs beli dan lupakan. Beli dan tahan adalah bentuk kesabaran karena kita tahu apa yang kita lakukan, sedangkan beli dan lupakan adalah bentuk ketidak pedulian kita terhadap yang kita lakukan.

Dari gambar kita bisa melihat perbedaan hasil antara investasi tanpa reinvest vs investasi dengan reinvest dividen. Walau kita tidak punya 100 tahun ke depan untuk menikmati hasil, tapi ide ini seharusnya bisa dipahami.

Dan terakhir, ini adalah salah satu ide yang bisa dikembangkan lebih lanjut. Selalu jadikan bahan di internet sebagai awal untuk menganalisa lebih lanjut, bukan kesimpulan akhir untuk melakukan transaksi. Kita telah melihat banyak contoh orang-orang yang malas mencari tahu akhirnya terjebak dalam investasi yang gagal kemudian sibuk menyalahkan orang lain hanya karena dia sendiri tidak tahu apa yang dilakukan. Jelas kita tidak mau masa depan kita akan berakhir seperti itu.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link