Sekarang Jaman Instan

  • Save

 

Sekarang Jaman Instan
 
Perkembangan teknologi membuat banyak kemudahan untuk manusia. Berbagai sektor dipengaruhi oleh teknologi sehingga produksi dan penyelesaian menjadi lebih cepat dan hasil lebih banyak.
 
Apakah dengan demikian manusia memiliki banyak kelebihan waktu dan sumber daya untuk menikmati pencapaian ini? Sepertinya sekarang justru orang merasa kekurangan waktu dan kekurangan aset. Hal ini membuat banyak orang maunya lebih cepat dan lebih banyak lagi. Kemudian teknologi dan cara baru diciptakan lagi untuk mendukung kemauan ini. 
 
Dalam berinvestasi juga sepertinya sama. Sekarang investor maunya lebih cepat dan lebih banyak dalam hasil investasi. Kalau bertahun-tahun lalu orang cukup kalau bisa menabung saja, sekarang itu saja tidak cukup. Setiap hari selalu muncul produk investasi yang baru yang menawarkan hasil lebih cepat dan lebih banyak. 
 
Hal ini sepertinya berlawanan dengan ide Buffett yang pelan tapi pasti. Bahkan ada percakapan Buffett dan Bezos, dimana Bezos menanyakan ke Buffett, bahwa jika metode investasi Buffett sederhana dan bisa dilakukan banyak orang, mengapa sedikit yang melakukan. Jawaban Buffett sederhana, karena mereka tidak mau kaya dengan pelan. 
 
Buffett menyadari kapasitas dirinya sehingga membuat banyak batasan. Bagi dia lebih baik pelan dan melakukan sedikit kesalahan dibanding ingin cepat kaya dan mengalami kerugian besar karena masuk ke produk berisiko dan terlalu besar porsinya. 
 
Karena itulah Buffett mengeluarkan pernyataan, anda tidak bisa melahirkan seorang bayi dalam 1 bulan dengan 9 wanita hamil. Ada aturan yang harus diikuti. 
 
Baru-baru ini dalam dunia investasi di Indonesia ada beberapa hal. Misalnya ada produk investasi yang menawarkan potensi keuntungan sangat luar biasa. Atau ada berbagai reksadana yang mengalami masalah. Target nasabahnya adalah semua orang yang ingin kaya dengan cepat dan gampang. Belum lagi tiap tahun selalu terdengar ada money game yang kabur dan merugikan banyak orang. 
 
Kita tidak bisa mencegah pelakunya melakukan kegiatan yang merugikan, karena tindakan orang lakn selalu di luar kontrol kita, tapi kita bisa mencegah tindakan mereka mempengaruhi kehidupan kita. 
 
Untuk investasi yang menawarkan janji tidak masuk akal, atau seminar yang menawarkan metode investasi dengan potensi luar biasa, kita cukup memahami, jika benar ada alat untuk kaya dengan cepat dan gampang, untuk apa mereka butuh uang kita. Logika paling dasar adalah mereka ke bank, meminjam uang dengan bunga di bawah 20% setahun dan berinvestasi dengan hasil di atas 20% setahun. 
 
Bahkan jika selisih hasil cuma 1%, kalau modal mereka 100 milyar, maka keuntungan sudah 1 milyar. Apalagi kalau selisih keuntungan bisa di atas 1%. Satu-satunya alasan mengapa mereka menjual kepada kita jasa ini adalah karena tidak ada kepastian hasil investasi. 
 
Kalau benar investasi itu adalah pasti, tidak perlu kita orang awam yang tertarik untuk mencoba, semua konglomerat yang cinta uang sudah pasti melakukan terlebih dahulu, tidak perlu susah payah mendirikan bisnis dengan segala masalahnya. 
 
Berinvestasi itu selalu penuh risiko, ada usaha yang perlu dilakukan, dan perlu waktu untuk menunggu hasil berbuah. Karena itulah kita perlu berhati-hati dalam menaruh uang kita. 
 
Bahkan jika metode dan alat investasi kita sudah benar, bisa saja kita mengalami kerugian. Coba baca riwayat Buffett, sebagai investor terbesar, jelas dia juga mengalami kerugian. Tapi kerugian ini tidak membuat dia berhenti, dan justru membuatnya berkembang terus. 
 
Dan dengan pemahaman investasi itu berisiko, jelas kita tidak akan menggunakan hutang dalam berinvestasi. Kita akan menggunakan uang nganggur yang tidak dibutuhkan setidaknya untuk 3-5 tahun ke depan. Jangan sampai hasil investasi belum ada, kita sudah butuh uang. 
 
Ini juga yang terjadi di reksadana yang mengalami masalah. Karena tidak ada waktu lagi untuk menunggu pembayaran kepada investornya, maka bisa saja mereka harus menjual saham kelolaan mereka. Ini mungkin akan berakibat turunnya harga saham tanpa alasan yang berefek pada bisnis perusahaan. Dan ini akan memberi peluang membeli pada kita. 
 
Juga sama dari kondisi di gambar, hutang seluruh dunia saat ini yang sekitar 80% GDP dunia. Artinya kalau kita punya gaji 10 juta, maka hutang kita adalah 8 juta. Memang belum melampaui batas, tapi ingat kalau aktivitas ekonomi mengalami gangguan, baik bencana alam maupun masalah dari manusia, penghasilan akan terganggu sedangkan hutang tidak mungkin turun karena penghasilan turun. 
 
Ini akan membuat kondisi gagal bayar, yang bisa saja membuat penjualan aset supaya menutupi hutang atau aliran ekonomi menjadi beres lagi. 
 
Hutang sendiri adalah bentuk ketidak sabaran juga, dimana supaya mendapat hasil lebih banyak, kita meminjam dari masa depan kita. Ada yang hutang digunakan untuk menghasilkan lebih banyak uang, tapi ada juga yang digunakan untuk konsumtif. Jika terlalu banyak konsumtif, berarti kita menghabiskan modal kita untuk kepuasan secara berlebihan. Atas dasar apa kita yakin besok semua akan aman saja penghasilan kita untuk membayar semuanya. Kalau ini di kali dengan jutaan orang, efek domino pasti besar. Dan kita akan menyebutnya finansial. 
 
Manusia jelas tidak akan duduk diam saja menunggu kiamat ekonomi. Semua akan dibereskan oleh ahlinya. Dan kita sebagai investor tinggal duduk sabar menunggu moment tepat. 
 
Ini bukan berharap keburukan terjadi. Sama seperti kondisi di atas, kita tidak bisa mencegah atau merubah cara berpikir setiap manusia yang ada. Kita hanya perlu tahu bahwa semua ekonomi ini akan selalu terjadi berulang-ulang. Dan di jaman semua mau instan, cepat dan banyak, maka peluang terjadinya kecelakaan akan semakin sering dan besar efeknya. 
 
Yang perlu kita jaga adalah kita sendiri tidak dalam pusaran ini, atau efeknya tidak besar bagi kita, dan kemudian kita bisa duduk tenang memikirkan apa yang perlu kita lakukan untuk masa depan kita yang lebih baik. 
 
Untuk bacaan lebih detil tentang hutang, bisa cek di YouTube mengenai Ray Dalio tentang how economics work dan debt cycle. 
 
Kemudian jika kita ingin tahu berapa investasi yang ideal, bisa baca di buku One Up on Wall Street yang membahas detil tentang apa saja yang terjadi di dunia saham. Kemudian memo Howard Marks juga membantu, bahwa satu-satunya ukuran hasil investasi yang bagus adalah tahun lalu kita sendiri. Lakukan lebih baik tahun ini dibanding tahun lalu supaya masa depan lebih cerah. 
 
Satu-satunya persaingan kita di dunia saat ini adalah diri kita yang kemarin. Bukan di medsos, tetangga atau siapapun juga. Kita hari ini ditentukan dari apa yang dilakukan kita kemarin, dan besok kita akan jadi apa ditentukan oleh yang kita lakukan hari ini. 
 
Dan terakhir, jika kita adalah korban investasi bodong, janganlah berpikir untuk menjadi pelaku supaya bisa mendapat hasil balik dari korban baru. Hidup itu aturannya sederhana, jika bisa maka kita bantu yang lain, jika tidak bisa, maka jangan merugikan yang lain. Saat masih di bawah, mungkin kita banyaknya cuma tidak merugikan yang lain, tapi kalau kita berkembang terus dan menjadi besar, maka saatnya membantu yang lain.
 
Sumber gambar ada di
https://www.visualcapitalist.com/69-trillion-of-world-debt-in-one-infographic/
 
Yang merupakan website dengan banyak informasi menarik. Silakan dicek. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link