Jasa Seorang Guru

  • Save

 

Jasa Seorang Guru
 
Awal tahun biasanya orang berharap banyak hal baik yang terjadi. Kalau bisa, tahun ini lebih baik dibanding tahun lalu. Tapi awal tahun ini, setelah ketakutan terjadinya perang dunia ketiga, sekarang ditambah wabah virus corona dari Wuhan, China. Apalagi yang bisa lebih buruk besoknya? Kita berharap yang baik-baik, tapi muncul kondisi buruk.
 
Contohnya kejadian meninggalnya Kobe Bryant. Siapa yang bisa menyangka. Kita selalu menyusun rencana masa depan, tapi berapa banyak yang terealisasi sesuai keinginan kita. Jika tidak sesuai harapan, apakah kita harus mengikuti realita atau harapan kita. Jelas idealnya adalah kita mengikuti realita. Kondisi yang telah terjadi tidak mungkin bisa diubah lagi, tapi kita bisa menerimanya, kemudian mempelajarinya, dan akhirnya ketika kondisi yang sama terjadi, kita bisa bereaksi lebih baik lagi.
 
Misalnya saja tentang penurunan di pasar saham. Setiap penurunan sepertinya adalah hal baru. Tahun 2018 ada perang dagang, kemudian di 2019 suhu politik naik, sekarang ada perang AS-Iran dan kemudian wabah virus corona. Kalau kita tarik lebih ke belakang, ada lagi devaluasi yuan, tappering, Yunani, krisis Eropa, subprime mortgage. Ke belakang lagi, lebih banyak lagi. 
 
Semua penurunan begitu menakutkan yang membuat banyak investor menyerah. Tapi setelah itu harga saham akan naik lagi, dan investor akan berkata, coba kalau terjadi lagi, saya akan lebih siap. Sialnya, kejadian berbeda muncul dan berujung sama, investor mengalami kerugian, kemudian harga saham naik dan investor akan berkata, coba kalau terjadi lagi, saya pasti siap. 
 
Situasi yang tidak pernah berhenti. Kondisi berbeda yang efeknya sama. Dan investor terus mengalami hasil yang sama karena bereaksi dengan cara yang sama. Takut ketika bursa turun dan serakah ketika bursa naik. 
 
Ini berarti ketika saham murah, banyak investor justru mengurangi investasi karena takut rugi lebih banyak, akibatnya ketinggalan momentum. Ketika naik, investor tidak mau ketinggalan sehingga mengambil berlebihan, apalagi sebelumnya sudah mengalami kerugian, akibatnya ketika ada kejadian tak terduga lagi, investor akan kena lagi. 
 
Sungguh beruntung jika kita bisa menebak masa depan. Sayangnya sampai hari ini belum ada cara jitu untuk melakukan hal ini. Jika benar ada metode yang bisa konsisten menebak masa depan, seharusnya tidak ada yang gagal. Atau justru tidak ada yang berhasil. Misalnya jika kita yang spesial ini bisa menebak bahwa harga emas akan naik 2x lipat, maka akan ada orang yang tidak spesial yang harus menjual kepada kita. Jika semua merasa spesial, siapa yang ada di posisi tidak spesial? 
 
Ketika membeli saham, kita berharap harga naik. Padahal kita membeli dari orang yang berharap harga saham akan turun. Doa siapa yang lebih manjur. 
 
Bagi kami, ajaran dari berbagai guru sangat membantu kami dalam menghadapi naik turunnya bursa. Banyak investor sukses yang bisa menjadi contoh. Apakah kita bertemu langsung, atau melihat di YouTube, atau membaca bukunya. 
 
Selain dari berbagai investor sukses, bagi kami guru yang berpengaruh juga ada di sekeliling. Kita akan bertemu banyak orang yang bisa dijadikan panutan. Dan dari banyak ini, akan ada beberapa yang akan menjadi yang utama yang benar-benar mempengaruhi jalan kita. 
 
Dan dari guru-guru utama, mungkin banyak yang disampaikan, biasanya karena keterbatasan kemampuan, kita hanya akan menyerap sedikit. Tapi jika sedikit ini bisa membantu, bagi kami sudah lah cukup. 
 
Salah satu yang paling berpengaruh adalah Salim Lee, seorang pengusaha yang banyak berbagi. Salah satu ajarannya yang kami selalu ingat adalah, dalam hidup selalu akan ada naik turun. Yang perlu kita lakukan adalah mempersiapkan diri menghadapi naik turunnya ini. 
 
Banyak contoh diberikan untuk bagian ini, termasuk dari Jacky Chan. Di setiap film Jacky, selalu ada momen ketika Jacky dikeroyok orang, dan dengan sigap Jacky selalu bisa mengalahkan lawannya menggunakan semua benda di sekelilingnya. 
 
Kita juga seharusnya sama. Memang kita tidak akan maha tahu sehingga bisa 100% benar, tapi dengan apapun yang ada di sekeliling kita, kita siap menghadapi apapun yang muncul. 
 
Bagi kami, semua ajaran yang berguna, tidak pernah bertentangan. Artinya bisa dipakai di mana saja, tinggal dimodifikasi sesuai situasi kondisi yang ada. 
 
Kami tidak akan tahu apakah besok harga saham akan naik atau turun, apakah akan hujan atau cerah, apakah harus belok kanan atau kiri ketika keluar rumah, tapi apapun yang terjadi, kami akan siap. 
 
Jika bursa merah, maka kami akan membeli. Ini seperti mencicil rumah. Kita akan senang jika bank memberi tahu besok cicilan rumah turun. Alasan yang sama di dalam investasi saham. Dan jika tidak ada dana lagi dan saham turun, kami juga akan menerima, karena bagaimanapun harus sadar, uang kami terbatas. Jika punya uang tak terhingga, sudah jelas tidak perlu berinvestasi lagi, langsung wujudkan impian lagi. 
 
Demikian juga ketika bursa sedang naik, maka pilihan baik adalah menjual saham yang sudah mahal. 
 
Di luar bursa juga sama aktivitas kami. Ketika bursa merah, kita bisa berkumpul dengan teman yang baik untuk saling memberi semangat. Ketika bursa hijau, kita juga akan berkumpul untuk saling merayakan. 
 
Temukan saja panutan masing-masing, karena tidak akan ada guru yang cocok untuk semua orang, tapi selalu ada guru yang cocok untuk setiap orang.
 
Yang perlu dilakukan ketika kita menjadi murid adalah bersikap terbuka untuk belajar.
 
Ketika di atas, kita harus punya kerendahan hati untuk melihat perubahan yang mungkin terjadi, ketika di bawah kita harus punya kesabaran menunggu datangnya perubahan. 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link