Staying Power

  • Save

 

Staying Power

Sudah hampir 4 bulan sejak wabah covid-19 dimulai. Dari China kemudian bertambah ke negara lain. Sekarang bahkan sudah di 200an negara. Apakah ini sudah mencapai puncak? Berapa lama lagi baru akan berakhir? Apa saja dampaknya pada kehidupan? Semua pertanyaan ini tujuannya adalah untuk 1 hal. Apakah nanti kita bisa bertahan melewati semuanya.

Untuk berapa lama wabah ini berlangsung, tidak akan ada yang tahu dengan pasti. Karena banyak faktor yang terlibat. Misalnya di China, negara dengan sumber daya paling siap pun perlu beberapa bulan supaya kehidupan bisa kembali normal. Sumber daya dari kemampuan memproduksi alat kesehatan, kekuatan sumber daya manusia yang besar, dana yang tidak ada habisnya, dan rakyat yang mengikuti arahan pemerintah di sana. Jika ada satu atau lebih faktor yang berkurang kualitasnya, maka penyelesaian akan lebih lama.

Jika ini terus berlangsung, bagaimana nasib kita? Apakah kita akan bisa melalui ini? Tidak ada yang bisa menebaknya, sekarang adalah masa ketidak pastian. Selalu akan ada faktor tak terduga yang akan muncul. Hari ini mungkin berita baik, besok mungkin berita buruk. Tapi kita sendiri bisa memperbesar peluang kita selamat melalui semuanya. Kita tahu apapun situasi yang ada, tidak akan berlangsung selamanya. Jadi yang harus kita lakukan adalah bertahan sebaik dan selama mungkin. Ada 3 hal yang mungkin bisa kita pertimbangkan :

1. Ketahanan fisik
Yang paling utama adalah ini. Jika kita terkena covid-19 dengan alasan apapun, walau peluang kita meninggal secara statistik mungkin kecil, tapi tetap ada peluang untuk itu. Bahkan jika tidak pun, kita harus ke rumah sakit dan mengalami proses penyembuhan. Bahkan jika kita tidak kena virusnya tapi sakit karena sebab lain, untuk saat ini ke rumah sakit adalah pilihan yang berat, karena beban dokter dan semuanya sedang fokus ke melawan wabah, apakah dari sudut pandang kita sendiri bahwa kita mungkin dinomor duakan, atau dari sudut pandang yang lain bahwa kita mengambil bagian kerja dari dokter yang seharusnya bisa digunakan untuk yang lebih penting. Apapun itu, sakit di saat ini adalah hal yang buruk. Untuk itulah kita harus menjaga kesehatan sebagai pioritas utama. Dan untuk itu, silakan cari dari sumber yang bisa dipercaya, apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan. Jangan sampai membaca berita palsu kemudian malah mendapat masalah karena salah informasi. 

2. Ketahanan mental
Yang kedua, jika tubuh sehat, tapi pikiran terlalu terguncang oleh segala pemberitaan yang ada, juga tidak baik. Kita jadi tidak bisa mengerjakan hal lain karena setiap hari waktu kita akan terbuang untuk terus mencari informasi tentang covid-19. Kalau dipikirkan, jika selama 1-2 minggu ini kita sehat saja, maka kemungkinan ke depan jika kita tidak melakukan hal di luar kebiasaan adalah kita akan tetap sehat. Jangan sampai kita panik dan melakukan hal yang di luar kebiasaan dan justru kena masalah.

3. Ketahanan finansial
Dan yang terakhir, setelah sehat jasmani dan rohani, yang perlu kita perhatikan adalah finansial kita. Kita akan babak belur jika kita tidak punya dana untuk bertahan hidup selama mungkin di masa sulit ini. Jangan pernah berasumsi cukup sampai 1 minggu ke depan saja cadangan dana kita, atau sekian waktu. Kita harus memikirkan bagaimana kalau situasi ini tidak baik sampai akhir tahun? Atau 1 tahun penuh. Benar bahwa jika sampai waktu yang lama, maka akan banyak sekali yang kena dampaknya. Apakah dipecat, atau gaji berkurang, atau melakukan kejahatan yang merugikan yang lain. Tapi setidaknya kita sendiri harus berusaha sebaik mungkin untuk tidak menjadi golongan pertama yang menyerah secara finansial.

Dua metode untuk bertahan secara finansial, yaitu menghasilkan lebih banyak, atau mengurangi lebih banyak. Jika kita masih ada pekerjaan, atau penghasilan kita tetap bisa bertahan, maka ini adalah baik. Kita bisa mempersiapkan dana untuk situasi darurat ke depan. Atau bahkan belajar mengelola uang secara lebih serius. Selama ini kita cenderung merasa kalau bulan ini ada uang masuk, maka bulan depan pasti demikian, maka uang bulan ini kita habiskan untuk kesenangan. Jika penghasilan berkurang, atau malah hilang sama sekali, maka ini lebih repot. Tapi ini bukanlah akhir dunia.

Pekerjaan hilang, tapi kita akan memiliki waktu lebih di rumah. Kita bisa berpikir apa saja keahlian kita yang bisa digunakan untuk menghasilkan uang. Apakah menciptakan program, menjual masakan di mana saat ini banyak yang memilih makan di rumah saja, atau menjahit masker. Apapun itu, yang penting kita tidak membuang waktu mengeluh atau melakukan hal yang merugikan orang lain, misalnya mencuri atau menyebar kabar bohong atau kabar buruk dengan prinsip kalau saya menderita maka yang lain harus ikut. Ini cara berpikir yang tidak pas. Kita menciptakan dunia yang spiral down, artinya kualitas lingkungan kita akan menurun terus. Jika kita sudah menderita, maka penderitaan ini harus kita akhiri, dan berikan solusi bagi yang lain.

Satu hal penting kalau kita perhatikan, semua penghasilan yang kita dapatkan adalah karena menyelesaikan masalah bagi orang lain. Semakin besar masalahnya maka semakin besar potensi yang bisa kita hasilkan. Yang penting jangan berpikir besok keluar ciptakan masalah lebih besar. Wabah ini termasuk masalah yang besar bagi dunia, kita mungkin tidak memiliki kemampuan menyelamatkan dunia, tapi kita bisa mengerjakan 1-2 hal yang bisa membantu yang lain.

Kemudian, dalam hal berhemat, ini jelas lebih gampang. Kita tinggal melihat mana biaya yang bisa dikurangi supaya kita bisa bertahan lebih lama. Harus ada kerelaan untuk mengurangi kualitas hidup. Kondisi sekarang bukan masa kejayaan di mana kita hidup serba berlebihan. Banyak bisnis mengurangi produksi, otomatis perputaran uang dan barang semakin lambat. Sebisa mungkin kita bertahan hidup menunggu situasi pulih kembali.

Jika dalam situasi sekarang penghasilan kita tidak mengalami masalah, atau justru meningkat, maka kita bisa menyisihkan untuk beberapa hal. Misalnya berdana untuk yang membutuhkan, apakah itu bidang kesehatan dalam penyediaan alat-alat, atau lingkungan sekitar kita. Atau kita bisa menambahkan ke dana darurat. Atau ke produk investasi yang karena penyebaran wabah membuat harga produk turun. Tapi kita harus menganalisa terlebih dahulu apakah produk investasi ini, misalnya saham, tidak mengalami masalah besar, ataupun jika ada masalah, cuma sementara sampai situasi pulih.

Kami tidak tahu produk investasi lain, tapi untuk saham, fokus kami adalah seperti di atas, yaitu perusahaan yang bisa bertahan selama mungkin. Yaitu perusahaan yang produknya dibutuhkan orang, atau tidak mengalami banyak masalah atau jika ada masalah maka cuma sementara, perusahaan dengan uang cash banyak, dan perusahaan dengan hutang kecil. Harga paling bawah dari saham jelas kita tidak tahu, tapi jika setelah menganalisa, kita bisa menentukan area membeli, dan kalau takut setelah membeli harga makin turun, maka kita bisa mencicil pembelian.

Contoh misalnya untuk saham Astra (ASII). Di harga sekarang, maka setiap pembelian 1 lot adalah sekitar 400 ribuan. Jika tiap hari membeli 1 lot, maka sebulan kita bisa mengumpulkan 20 lot, dengan biaya sekitar 8 jutaan. Jika wabah ini bertahan sampai 6 bulan ke depan, maka kita bisa mengumpulkan 120 lot dengan harga bervariasi. Jika dirasa per hari 1 lot telalu berat, maka kita bisa merubah menjadi 2 hari sekali atau 1 minggu sekali. Atau jika dirasa terlalu ringan, kita bisa melipat gandakan pembelian, misalnya menjadi 10 lot, atau membeli 2 kali sehari, sesi 1 dan sesi 2. Intinya berinovasi melakukan yang terbaik, tidak perlu dihapal strategi ini.

Berikut link berita yang bisa memberikan gambaran apa yang mungkin terjadi di depan. Kami memakai informasi dari China karena China ada sekitar 3 bulan di depan yang lain.

https://trib.al/AlHr90k

Dari berita di atas, artinya banyak yang ditunda, bukan dibatalkan. Dan setelah selesai wabah, semua langsung ramai lagi, yang cerai, yang nikah, yang jalan-jalan (ada di berbagai berita). Jadi semua hal di kita juga akan tertunda, yang penting kita sabar bertahan sampai semua selesai. Jangan berhenti di tengah jalan karena dipaksa kondisi atau kita sendiri menyerah, apakah itu bisnis, atau investasi, atau apapun rencana kita.

Itulah sebabnya kami memakai slogan berinvestasi invest long, prosper, and be happy. Bertahan di investasi untuk waktu lama, sampai menjadi makmur, dan bahagialah.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!
Copy link